Roti
Menurut SNI 1995,
definisi roti adalah produk yang diperoleh dari adonan tepung terigu yang
diragikan dengan ragi roti dan dipanggang, dengan atau tanpa penambahan bahan
makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diijinkan. Dengan kata lain Roti adalah produk makanan
yang terbuat dari fermentasi tepung terigu dengan ragi atau bahan pengembang
lainnya yang kemudian dipanggang.
Roti Manis
Roti Manis adalah produk makanan yang
terbuat dari fermentasi tepung terigu dengan ragi dan rasanya manis karena
banyak menggunakan gula. Biasanya Roti Manis dibentuk dan diberi isian sesuai
dengan selera. Roti Manis mudah dalam pembentukan dan pengisian, produk atau
bentuk dari Roti Manis sangat banyak, isian Roti Manis bisa dari selai buah,
keju, meises, kelapa, kacang-kacangan, sosis, dan lain-lain. Roti Manis juga
bisa diberi toping seperti abon sapi, keju tabur, dan lain-lain.
Roti Tawar atau White bread
Secara umum
didefinisikan sebagai roti yang terbuat dari tepung terigu dan air, serta
melalui proses fermentasi menggunakan ragi. Dalam perkembangannya, bahan-bahan
lain juga dimasukkan untuk menambah kualitas tekstur, nilai gizi, dan rasa,
seperti telur, garam, mentega, dan minyak.
Terdapat 3 metode
yang paling umum dilakukan dalam pembuatan Roti Tawar, yaitu Metode Sponge
& Dough, Metode Straight Dough, dan Metode No Time Dough / Dough Break.
Tiap metode memiliki nilai plus dan minusnya
masing-masing yang akan dijelaskan berikut ini
Metode Sponge & Dough
Metode Sponge & Dough
Metode ini adalah metode pembuatan roti dengan
2 kali pengadukan, yaitu Pengadukan Sponge / Biang dan Pengadukan Dough
- Pengadukan
Sponge / Biang
- Terigu
protein tinggi (tepung terigu Cakra Kembar) 60% dari total tepung
- Air dingin
60% dari total tepung
- Yeast
instant 1% dari total tepung
Semua bahan diaduk merata lalu didiamkan
selama 1 - 6 jam
- Pengadukan
dough
- Terigu
protein tinggi (tepung terigu Cakra Kembar) 40% dari total tepung
- Air dingin
60% dari total tepung - air diadonan sponge
- Garam 2%
dari total tepung
- Gula pasir
8 - 20% dari total tepung
- Susu bubuk
2% dari total tepung
- Lemak 5 -
10% dari total tepung
- Aduk adonan
sponge (biang) dan dough sampai kalis
- Lalu
ditimbang sesuai loyang yg digunakan dan didiamkan selama 10 menit lalu
diroll dan ditaruh diloyang
- Didiamkan
sampai mengembang lalu dipanggang
Sistem Straight
Dough (Sistem Langsung)
- Semua bahan
diaduk sekaligus sampai adonan kalis
- Fermentasi
adonan 1.5 sampai 3 jam.
Sistem No Time
Dough (Sistem Cepat)
- Semua bahan
diaduk sekaligus, lalu adonan dihaluskan menggunakan alat DOUGH BREAKER
yaitu alat menyerupai penggilingan Mie yg menghasilkan adonan lebih cepat
halus.
- Adonan roti
ini menggunakan bread improver khusus untuk adonan dough break
- Adonan roti
tidak boleh terlalu lembek
- Penambahan jumlah
yeast dari standar normal
- Fermentasi
adonan 30 - 60 menit.
Perbandingan Antar Metode
Sponge & Dough
|
Straight Dough
|
No Time Dough / Dough Break
|
|
Kelebihan
|
|
|
|
Kekurangan
|
|
|
|
Jenis – jenis
Bahan Baku dan Bahan Pembantu dalam pembuatan Roti
Bahan untuk membuat roti terdiri atas
bahan baku yaitu terigu, ragi, air, dan garam;
bahan pembantu yaitu gula,
susu, telur, dan lemak; serta bahan tambahan yang dikenal sebagai bread improver.
1). Jenis Bahan Baku
Terigu
Terigu merupakan hasil dari
penggilingan biji gandum. Dalam proses pembuatan roti, terigu merupakan bahan
yang harus ada, karena terigu mempunyai komponen yang disebut gluten.
Gluten adalah komponen protein pada
terigu yang tidak larut dalam air. Gluten merupakan bahan yang liat dan kenyal
yang mempunyai sifat dapat menahan gas, sehingga akan menyebabkan roti
mengembang, dapat memanjang dan elastis.
Di pasaran, ada tiga jenis terigu dilihat dari
kandungan proteinnya, yaitu terigu protein tinggi, protein sedang, dan protein
rendah.
a) Terigu protein tinggi (hard flour),
mengandung protein minimal 12%, baik digunakan untuk membuat roti dan mie.
Contohnya adalah Cakra Kembar Emas, Kereta Kencana Emas, Cakra Kembar, Kereta
Kencana, Gerbang, Gunung.
b) Terigu protein sedang (medium flour),
mengandung protein 10-11%, baik digunakan untuk membuat berbagai macam makanan,
termasuk Roti Manis/Tawar. Contohnya adalah segitiga Biru/Gunung Bromo,
Piramida, Angsa Kembar, dan lain-lain.
c) Terigu protein rendah (soft flour),
mengandung protein maksimal 10%, baik digunakan untuk membuat cake, biskuit,
makanan yang dikukus. Contohnya adalah Kunci Biru, Roda Biru, Lencana Merah,
Semar, Kunci Emas, Lokomotif atau Gatotkaca.
Air
Proses pembuatan roti memerlukan air, baik
yang sudah dimasak maupun yang belum dimasak. Fungsi dari air dalam pembuatan
roti adalah:
a)
Melarutkan bahan
b)
Mengontrol suhu adonan
c)
Mengontrol kepadatan adonan
d)
Membentuk gluten.
Air yang baik untuk membuat roti adalah air
yang kandungan mineralnya tidak terlalu banyak. Air yang mengandung kapur akan
menyebabkan roti keras, air yang mengandung besi akan menyebabkan roti menjadi
tidak menarik warnanya. Air yang digunakan untuk proses pembuatan roti boleh
air dingin atau air es, maupun air hangat kuku. Air panas tidak boleh digunakan
karena akan menyebabkan ragi tidak aktif atau mati.
Ragi/Yeast
Ragi/Yeast adalah kelompok mikroorganisme yang
dapat menghasilkan gas sehingga adonan dapat mengembang, menghasilkan asam yang
dapat melunakkan gluten, serta memberikan rasa dan aroma khas pada roti.
Mikroorganisme yang digunakan adalah Saccharomyces
cerevisiae. Ada beberapa jenis ragi, yaitu :
a) Ragi segar/ragi basah (fresh yeast),
yaitu berbentuk padat, penggunaannya dengan cara diremas-remas dan dicampur
dalam adonan.
b) Ragi instan (instant yeast), berbentuk
butiran halus, penggunaannya dicampur bersama bahan kering, kecuali garam
c) Ragi koral (active dry yeast),
berbentuk butiran seperti merica, penggunaannya dilarutkan terlebih dahulu
dalam air hangat (suam-suam kuku)
Garam
Garam berfungsi untuk menimbulkan rasa
gurih dan lezat, mengendalikan waktu fermentasi, dan menambah kekuatan gluten.
Garam yang baik digunakan dalam pembuatan roti adalah garam yang halus, kering,
tidak menggumpal, bersih, dan mudah larut dalam air
2) Bahan Pembantu
Gula
Gula merupakan sumber makanan dan
energi bagi ragi. Selain sebagai sumber energi, gula juga dapat memberi rasa manis, memberikan warna
kecoklatan, melembutkan gluten sehingga roti menjadi lebih empuk, dan menahan
keempukan lebih lama. Gula yang baik digunakan adalah gula yang bersih dan
mempunyai ukuran kristal tidak terlalu besar. Penggunaan gula yang terlalu
banyak akan menghambat proses fermentasi dan menyebabkan adonan menjadi
lengket. Oleh karena itu ada batasan penggunaan gula, yaitu setiap pemakaian
gula 8%, diperlukan ragi 1%.
Susu
Susu yang
digunakan baik berupa susu bubuk maupun susu cair. Untuk produsen roti, lebih
baik menggunakan susu bubuk, karena mempunyai daya simpan yang lebih lama dan
tempat penyimpanan yang lebih kecil. Susu bubuk dapat menambah daya absorbsi
atau serap air. Susu yang digunakan susu skim yang kadar lemak susunya berkisar
1% atau full cream yang lemak susunya sekitar 29%.
Telur
Telur berfungsi
sebagai pengembang, pembentuk warna, perbaikan rasa, dan penambah nilai gizi. Pada umumnya
telur yang digunakan adalah telur ayam atau telur bebek. Jika dalam adonan
tidak ditambahkan telur, maka adonan harus ditambah cairan walaupun hasilnya
kurang memuaskan.
Roti yang empuk
dapat diperoleh dengan menambahkan kuning telur yang lebih banyak. Kuning telur
banyak mengandung lesitin yang berperan sebagai emulsifier. Bentuknya padat
tetapi kadar airnya sekitar 50%. Sementara putih telur kadar airnya 86%. Putih
telur mempunyai sifat creaming yang lebih baik dibandingkan kuning
telur.
Lemak
Lemak berfungsi sebagai pelumas untuk
pengembangan sel yang akan memperbaiki tekstur, memudahkan pemotongan roti, dan
melembutkan serat roti. Pilihlah lemak yang masih baik, yang tidak berbau
tengik.
Ada berbagai macam lemak, yaitu:
a)
Margarin,
mengandung 80-90% lemak nabati, 16% air, 2-4% garam dan emulsifier.
b)
Shortening,
mengandung 99% lemak nabati atau hewani dan 1% air.
c)
Butter,
mengandung 83% lemak susu, 14% air, dan 3% garam atau mineral lain.
3)
Improver dan bahan pengembang kimia
Tujuan penggunaan
bahan tambahan adalah untuk melambatkan pengerasan adonan selama pembakaran. Hal
ini memungkinkan adonan mengembang lebih besar dalam oven. Selain itu bertujuan
pula untuk menahan air dalam roti yang mengakibatkan roti menjadi lebih lembut.
Tidak semua proses pembuatan roti menggunakan bahan tambahan ini.
Jumlah bahan baku
dan bahan pembantu pembuatan Roti Manis/Tawar
Formula atau resep dasar pembuatan
roti dapat dilihat pada Tabel 2.1. Dari formula tersebut, dapat dikembangkan
formula roti sesuai dengan keinginan.
Tabel 2.1. Formula atau Resep Dasar
Pembuatan Roti
Jenis Bahan
|
Roti Tawar (%)
|
Roti
Manis/Tawar (%)
|
Tepung terigu
|
100
|
100
|
Air
|
55-65
|
60-65
|
Ragi/yeast
|
1-1,5
|
2-4,5
|
Bread improofer
|
0-0,75
|
0-0,75
|
Garam
|
1,75-2,5
|
1,75-3
|
Gula
|
4-10
|
10-30
|
Lemak
|
2-4
|
8-30
|
Susu bubuk
|
0-8,2
|
8-10
|
Telur
|
-
|
8-30
|
Faktor mutu untuk bahan
Bahan Baku
Bahan Pembantu
Jenis Bahan
Baku
|
Faktor Mutu
|
Tepung Terigu
|
Warna terigu putih
Tidak menggumpal
Tidak berbau apek
Tidak ada kutunya
Tidak berjamur
Tidak ada ulatnya
|
Ragi
|
Ragi masih aktif
Ragi tidak menggumpal
Apabila ditaburkan pada air hangat,
terbentuk gelembung udara
|
Air
|
Air harus jernih/tidak keruh
Tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak berasa/ rasanya tawar
Derajat keasaman atau pH nya netral
antara 6,5 – 8,5
Tidak mengandung zat kimia beracun
Tidak mengandung kapur
Tidak mengandung bakteri patogen
|
Garam
|
Halus
Kering
Tidak menggumpal
Bersih
Mudah larut dalam air
|
Jenis Bahan Pembantu
|
Faktor Mutu
|
Gula pasir
|
·
Bersih
·
Ukuran kristal tidak terlalu besar
·
Tidak menggumpal
|
Susu Bubuk
|
·
Tidak menggumpal
·
Tidak berubah warna
·
Tidak berbau tengik
|
Susu Cair
|
·
Warna putih susu dan kental
·
Cairannya konstan dan tidak
menggumpal.
·
Aroma khas susu, tidak bau asam,
tengik atau bau amis.
·
Berat jenis lebih tinggi dari air
(diatas 1,0).
·
Kalau dituang dari gelas masih
menempel di dinding gelas.
·
Kalau dimasak akan terbentuk lapisan
busa lemak (foam).
·
Bebas dari kotoran fisik seperti
darah, debu, bulu serangga dan lain-lain
|
Telur
|
·
Kulit telur tidak retak,
·
Bila diteropong dengan bantuan lampu, kuning telur masih baik dan
terletak di tengah, serta gelembung udara masih kecil,
·
Kekentalan/konsistensi putih telur masih baik,
·
Bila dipecahkan dan disimpan pada piring kecil, posisi kuning telur
berada di tengah.
·
Bila dimasukkan ke dalam segelas air, telur melayang telur sudah disimpan
lebih dari 20 hari, kalau tenggelam dengan posisi berdiri telur sudah
disimpan lebih lama lagi. Kualitas telur yang baik adalah telur yang
tenggelam dengan posisi tidur/mendatar
|
Lemak
|
·
Bersih
·
Segar
·
Memiliki aroma dan rasa yang baik
·
Bebas dari ketengikan dan memiliki
konsistensi yang lunak
·
Tekstur plastis
·
Berwarna putih atau kekuningan
|
Improver
|
·
Tidak menggumpal
·
Tidak berjamur
|
Bagus, sangat mengispirasi. Ijin utk share ke siswa kami..
ReplyDeleteSilakan, smoga bermanfaat
Delete