Wednesday, March 6, 2019

Pengembangan Produk Berbasis Hasil Samping




Limbah adalah produk sampingan dari suatu proses yang umumnya bersifat negatif. Secara umum limbah dibagi menjadi tiga jenis: limbah cair, limbah padat dan limbah gas. Limbah dapat berasal dari bermacam-macam sumber, baik itu dari industri, rumah tangga, hujan, dan masih banyak lagi.  Melimpahnya limbah dari komoditas apel dan wortel berupa kulit apel dan daun wortel yang terdapat di industri-industri pengolahan pangan di Kota Batu, menjadi pertimbangan untuk memanfaatkan atau mengolah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Pemanfaatan limbah tersebut didasarkan pada kandungan gizi atau senyawa fungsional yang memiliki fungsi bagi kesehatan tubuh.
Pangan fungsional adalah pangan yang karena kandungan komponen aktifnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, diluar manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya.  Pangan fungsional dibedakan dari suplemen makanan dan obat berdasarkan penampakan dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Kalau obat fungsinya terhadap penyakit bersifat pengobatan (kuratif), maka pangan fungsinal hanya bersifat membantu pencegahan suatu penyakit (preventif). Sedangkan suplemen makanan adalah bahan pangan dengan tujuan untuk memberikan tambahan bagi diet normal yang merupakan sumber gizi. Banyak orang makan atau minum hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar atau haus atau memenuhi kebutuhan tubuhnya untuk mendapat asupan energi. 
Beberapa orang mungkin telah menyadari akan peran makanan atau minuman sebagai pemenuhan kebutuhan gizi.  Namun pernahkan terpikir oleh kita bahwa apa yang kita makan dan minum akan mempengaruhi lebih banyak hal dalam kehidupan? Apa yang kita santap ternyata juga dapat membuat tidur lebih lelap atau sebaliknya mampu membuat kita terjaga sepanjang malam. Asupan pangan kita dapat berperan sebagai pereda nyeri, pemulih stamina, pemicu kerja syaraf hingga anti  uring-uringan (meminjam istilah Pak Wied, seorang ahli gizi dan praktisi kuliner). Bahkan yang sangat popular saat ini adalah kemampuan beberapa bahan pangan sebagai pencegah berbagai penyakit degeneratif serta penunda penuaan yang sangat potensial.
Secara empiris telah menunjukkan bahwa perangai makan yang baik dapat menjaga kebugaran tubuh. Hal ini bisa dilihat pada beberapa populasi dunia yang mempunyai pola pangan berbeda menunjukkan kecenderungan usia harapan hidup dan status kesehatan lansia (lanjut usia) yang berbeda pula. Nampaknya bahan pangan tak hanya bermanfaat sebagai sumber zat kimiawi bergizi tetapi kandungan zat kimiawi nirgizi (non gizi) nya pun dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh manusia sangat strategis.
Pertimbangan konsumen dalam memilih bahan pangan adalah kandungan gizi, cita rasa, dan aspek kesehatan. Hal ini menuntut adanya bahan pangan yang tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan dasar tubuh tetapi juga bersifat fungsional. Dari hal tersebut dengan melihat potensi yang ada di Kota Batu seperti komoditas sayur dan buah-buahan diantaranya wortel, apel, strawberry dan komoditas hortikultura yang lain, selain dikonsumsi segar juga telah dimanfaatkan sebagai bahan baku pangan olahan. Pangan olahan yang diproduksi mempunyai hasil samping baik berwujud limbah padat maupun cair. Komoditas apel yang di olah menjadi sari apel, keripik apel, dodol apel akan menyisakan limbah padat yakni kulit apel. Kemudian komoditas wortel setelah dipanen akan menyisakan daun wortel.
Hasil samping atau limbah yang melimpah tersebut dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Kulit apel maupun daun wortel dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku minuman sehat , yakni dengan teknologi pengeringan dapat dijadikan produk teh.  Kulit apel, daun wortel dan bunga rosella dicampur sebagai bahan baku teh untuk mendapatkan hasil akhir produk yang diminati dan memenuhi unsur sehat.  Produk teh kulit apel, daun wortel dan bunga rosella menjadi salah satu peluang usaha mandiri, karena mengandung senyawa fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan.  Pengembangan usaha ini diharapkan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian dan merupakan penggerak program diversifikasi pangan atau penganekaragaman pangan.  

Kreasi Minuman Sehat dari Campuran Kulit Apel, Daun Wortel, Kelopak Bunga Rosella.          
Pengembangan Agroindustri diantaranya didukung oleh tersedianya bahan baku pada daerah produksi, kemudahan akses pemasaran, pengetahuan dan teknologi. Seiring dengan pengembangan Kota Batu sebagai Kota Wisata, maka menuntut industri pangan untuk menghasilkan produk yang penuh inovasi, memanfaatkan komoditas local serta terjamin mutu pangan. Setiap industri pangan yang memproduksi pangan olahan akan menyisakan hasil samping atau limbah industri pangan.  Ketika volum produksinya naik maka limbah yang dihasilkan juga semakin banyak. Berdasarkan pengamatan di lapang, banyak industri pangan di Kota Batu yang menggunakan komoditas apel dan wortel sebagai bahan baku pengolahan makanan atau minuman. Limbah yang dihasilkan diantaranya berupa kulit apel dan daun wortel.  Secara empiris telah diketahui bahwa komoditas apel dan wortel kaya zat gizi dan antioksidan yang dapat menangkal radikel bebas. Dari hal itu  maka dijadikan sebagai salah satu dasar pertimbangan untuk memanfaatkan kulit apel dan daun wortel dengan mengolah kembali menjadi produk yang bernilai ekonomis.  Dengan menggunakan teknologi pengolahan pangan yakni pengawetan secara fisik dengan cara pengeringan, maka kulit apel, daun wortel yang dicampur dengan kelopak bunga rosella dapat dijadikan produk Teh. Diketahui bahwa Teh adalah sebutan untuk ramuan bunga, daun, biji, akar, atau buah kering untuk membuat minuman. Walaupun disebut “teh”, ramuan atau minuman ini tidak tentu harus mengandung daun dari tanaman teh. Seperti herbal Teh Satoimo, berasal dari buah talas (umbi) Satoimo yang dikeringkan dan dibikin minuman layaknya seperti teh.
Apel D’Ros Tea (Teh Kulit Apel, Daun Wortel, Kelopak Bunga Rosella) merupakan inovasi dan kreasi minuman sehat, selain mengandung zat gizi juga senyawa fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan. Teh ini dikemas menggunakan filter paper atau kertas saring dan disajikan dengan cara di celup. Nilai ekonomis dari teh ini adalah kandungan gizi dan senyawa fungsional yang terdapat dalam masing-masing bahan tercampur menjadi satu. Kelebihan dari produk ini adalah praktis, terdapat kemudahan dalam mendapatkan fungsi dan khasiat kesehatan karena mengandung beberapa komponen zat gizi, senyawa fungsional dalam satu penyajian atau sekali konsumsi mendapat beberapa khasiat.  Berikut gambar dan video sebagian proses pengolahan produk Teh Celup mix kulit apel, daun wortel dan kelopak rosella :


                
    Limbah Kulit Apel

    Daun Wortel

    Kelopak Rosella

    Pengeringan Bahan

    Teh Celup Mix Kulit Apel, Daun Wortel dan   
    Kelopak Rosella



VIDEO
                                                             Video Pengeringan Bahan


Video Penyiapan Bahan



Video Pemanfaatan Limbah Kulit Apel menjadi Bikupel





Location: Malang, Malang City, East Java, Indonesia

0 comments:

Post a Comment